Jururejo.desa.Id,- Operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Ngawi mengalami berbagai kendala serius, dengan sejumlah titik mengalami masalah yang mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat. Menurut Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Ngawi, dari total 229 titik SPAM yang ada, 29 di antaranya dilaporkan mengalami masalah.
Di Kecamatan Bringin, bahkan tiga SPAM di Desa Suruh, Dampit, dan Bringin dinyatakan mati total. Pipit Dwi Herlina, Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Ngawi, mengungkapkan bahwa masalah utamanya adalah pengelola yang tidak aktif serta penurunan debit air.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak Disperkim akan melakukan perbaikan bertahap, dimulai dengan memperbaiki tiga SPAM mati total pada tahun ini. Mereka juga akan mencari sumber mata air baru untuk lima SPAM lainnya yang mengalami penurunan debit air. Selain itu, pengelola SPAM yang nonaktif akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Namun, tidak semua titik SPAM yang bermasalah bisa ditangani sekaligus, karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 15,9 miliar untuk peningkatan standar pelayanan minimal air minum. Meski demikian, Disperkim Ngawi tetap berusaha membangun 40 titik SPAM baru di 14 kecamatan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses air bersih.
Dengan demikian, upaya pembenahan dan peningkatan kualitas layanan SPAM diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Ngawi.